Euro Tergelincir, Yen Menguat

0

EURO SEMPOYONGAN, Yen Menguat

Laporan : maz

SURABAYA, kadenews .com, 10 – 01 – 2017.
~ Memang sulit untuk mengikuti arah pergerakan harga mata uang. EURO , selepas minggu pertama, mulai tergelincir. Sampai berita ini ditulis menjelang subuh tadi, mata uang Uni Eropah itu, menempati posisi terendah terhadap dolar AS. Setelah menguat minggu lalu, EUR/USD turun menjadi $1,1932, setelah anjlok sekitar 0,62% pada hari Senin.

~ Sebaliknya, Yen menguat terhadap semua rivalnya setelah Bank of Japan (BoJ) memangkas jumlah pembelian obligasi, memicu spekulasi pasar bahwa bank tersebut dapat memperlambat stimulus moneternya pada akhir tahun ini.

~ USD/JPY sempat turun ke ¥112,48 sebelum rebound ke ¥112,95 saat berita ini ditulis. Mata uang Jepang tersebut juga menguat terhadap euro, dengan EUR/JPY turun ke ¥134,65.

~ Setelah kemarin menguat, dipicu aksi profit taking para investor pada EURO , pada sesi perdagangan Asia dolar, AS yang sempat mengalami tekanan terutama dari yen.

SAKURA : Mata negeri  sakura , juga memberikan pukulan telak pada USD

~ Bank of Japan (BoJ) memangkas jumlah penawaran pembelian kembali obligasinya (bond-repurchase) sebesar 5% dalam operasi pasar terakhirnya, mengingatkan para investor bahwa pada akhirnya BoJ akan menormalisasi kebijakan moneternya.

~ Jatuhnya EURO terjadi karena para investor mengambil keuntungan dari rally baru-baru ini di tengah kekhawatiran bahwa European Central Bank (ECB) mungkin mencoba untuk mengurangi penguatan mata uang tersebut menjelang pertemuan kebijakan moneter pada akhir bulan ini.

~ Setelah memulai perdagangan awal tahun ini dengan langkah yang kuat, mata uang tunggal zona euro tersebut telah mencapai titik tertinggi dalam empat bulan di $1,2089 pada hari Kamis, hanya 3 pips dari $1,2092, level terkuatnya terhadap dolar AS sejak awal 2015, yang dicetak pada bulan September.

~ EURO yang melemah, membantu mendukung dolar AS sehingga indeks mata uang tersebut naik 0,2% ke 92,54, menurut data CNBC.

~ Permintaan dolar AS juga didukung oleh ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve pada tahun ini. Setelah laporan lapangan kerja AS Jumat, meskipun di bawah ekspektasi, tidak banyak mengubah prospek pengetatan moneter bank sentral tersebut.

~ Pada tingkat pertumbuhan pekerjaan agak “dingin” pada bulan Desember, kenaikan pertumbuhan upah menjadi indikasi solidnya pasar tenaga kerja terbesar di negara tersebut. .

~ Sementara itu pound sterling terpantau melemah tipis terhadap greenback, dengan GBP/USD merosot ke $1,3514 pada awal sesi perdagangan Eropa. ***