Hendak Direlokasi TNI AL, Warga Sepuluh Desa di Pasuruan Unjuk Rasa

0
DI ATAS TRUK: Wabup Pasuruan KH Mujib Imron saat menyampaikan pernyataan sikap Pemerintah Kabupaten Pasuruan terhadap rencana relokasi. (Foto: a.zainurrifan /kadenews.com)

PASURUAN – KADENEWS.COM: Ratusan warga sepuluh desa dari dua kecamatan melakukan unjuk rasa ke kantor Bupati Pasuruan Jalan Hayam Wuruk Pasuruan.

Mereka menolak rencana TNI AL yang akan merelokasi dari tempat tinggal yang tempati puluhan tahun. Kesepuluh desa tersebut adalah Sumberanyar, Kecamatan Nguling, Semedusari, Branang, Balonganyar, Pasinan Alastlogo, Wates, Jatirejo dan Gejugjati berada di Kecamatan Nguling.

Para pengunjuk rasa dari wilayah Timur Pasuruan datang ke kantor Bupati dengan menggunakan truk dan sepeda motor. Mereka membawa poster, spanduk, dan keranda mayat.

Secara bergantian perwakilan mereka melakukan orasi. Sebagian lagi melakukan perundingan dengan Wakil Bupati KH Mujib Imron bersama polisi.

“Kami menolak direlokasi. Kami sudah puluhan tahun tinggal di rumah kami. Selama ini kami ditekan oleh tentara,” ujar salah satu perwakilan.

Menyikapi hal itu, Wakil Bupati KH Mujib Imron, menyatakan persoalan ini sudah lama disampaikan oleh masyarakat.

“Pak Bupati dan saya serta jajaran pemerintah daerah sudah tahu persoalan ini. Masalahnya persoalan ini sudah ada ditangan pemerintah pusat,” ujarnya.

Bahkan, lanjut Wabub, telah menyampaikan hal ini dengan Kepala Staf Kepresidenan Moldoko. Terkait relokasi Pemkab Pasuruan menolak.”Relokasi itu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya lagi.

Setelah itu Wabup menemui pengunjuk rasa dan naik ke atas kendaraan harus kesepakatan bersama perwakilan warga.

“Selain menolak relokasi, pemkan akan membantu memfasilitasi bertemu pemerintah pusat dengan warga agar segera ada keputusan,” sambung Wabup.

Setelah itu massa tenang dan ditutup dengan doa massa langsung membubarkan diri. (aza/ian)